Yuksimak kata kata orang sabar yang dihina , ada 15 gambar tentang kata kata orang sabar yang dihina dan dapat dijadikan profil wa kekinian. Diam ketika disakiti bukan berarti lemah kata kata indah kutipan bijak kata kata motivasi. dihina itu mutiarakata motivasi bijak kata kata. pemim yg tidak menyebarkan hoax selalu sabar dihina dan tidak membalasnya serta tetap bekerja membangun negeri MaknaRejeki Dan Contoh Sawang-Sinawang Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah. Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan, ternyata ia hanya pandai menutupinya dengan mensyukuri. Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, ternyata ia begitu menikmati badai ujian dlm kehidupannya. MengenalFalsafah "Sawang Sinawang". Sawang sinawang atau dalam bahasa Indonesia memiliki makna melihat dan dilihat. Tetapi untuk dapat memahami arti dari kata sawang sinawang tidak cukup dengan mengartikan kata per katanya saja. Sawang sinawang merupakan penggalan dari filosofi Jawa yang berbunyi " Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang Daricontoh di atas terlihat bahwa kadang kita melihat orang lain lebih dari pada kita dan juga sebaliknya bahwa orang lain melihat bahwa kita lebih daripadanya. Dari sinilah falsafah "Urip kuwi mung sawang sinawang" untuk mengajarkan bahwa tidaklah perlu kita iri terhadap kehidupan orang lain dan juga mengajarkan bahwa kita harus bersyukur Oke kata orang jawa "Orep iku sawang sinawang" alias hidup itu liat melihat. Dijaman digital seperti ini semua orang "seakan" berlomba-lomba share kegiatan mereka sehari-hari. Beragam social media yang ada membuat kehidupan kita menjadi ter expose secara sengaja maupun tidak disengaja. Kalau sengaja memang kita sendiri yang share 11026. IPMJATIM.OR.ID - Dalam frase Jawa dikenal istilah sawang sinawang yang dalam bahasa ilmu sosial biasa disebut persepsi. Kita mengenal dan menilai orang di sekitar kita mungkin sekali lebih banyak berdasarkan persepsi, dimulai dengan melihat dan mendengar apa kata orang. Terlebih sekarang berita dan gosp lewat medsos telah menjadi Katasawang sinawang adalah sebuah ungkapan bahasa jawa tentang perilaku membanding bandingkan. Artinya jangan mudah silau dan iri melihat orang lain yang kelihatannya mewah dan gemerlap hidupnya. Hidup sejatinya hanya memandang dan menduga-duga. Dibalik gemerlapnya hidup seseorang pasti menyimpan problem yang disembunyikan, karena tidak ada SawangSinawang. DALAM frase Jawa dikenal istilah sawang sinawang yang dalam bahasa psikologi disebut persepsi. Kita mengenal dan menilai orang di sekitar kita mungkin sekali lebih banyak berdasarkan persepsi, dimulai dengan melihat dan mendengar apa kata orang. Terlebih sekarang berita dan gosip lewat medsos (media sosial) telah menjadi RenunganHidup "Sawang Sinawang": Selain Allah Kehidupan Dunia Itu Tiada yang Pasti. Kata-kata Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha Terbaru 2022 1443 H. Info Kesehatan & Kecantikan. Tips Jitu Menjaga Bayi Baru Lahir. 10 Buah dan Sayur Warna Orange Yang Memiliki Kandungan Vitamin C Sangat Tinggi. Kata bijak awal bulan juli 2022. Sawangsinawang. Sebaik-baiknya pelajaran kehidupan adalah pengalaman. Sering orang tua kita berkata "ambil yang baiknya dan buang buruknya". Mengapa diperlukan pendidikan, karena pendidikan itu proses mendewasakan diri, dengan harapan, hasilnya untuk menjadi lebih baik, didalam proses pastinya akan ada interaksi dengan orang lain. ImHKwZ. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sawang sinawang atau dalam bahasa Indonesia memiliki makna melihat dan dilihat. Tetapi untuk dapat memahami arti dari kata sawang sinawang tidak cukup dengan mengartikan kata per katanya saja. Sawang sinawang merupakan penggalan dari filosofi Jawa yang berbunyi "Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang" yang memiliki arti "Hakikat hidup itu hanyalah persoalan tentang cara pandang melihat kehidupan". Ungkapan tersebut sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa dan memiliki makna filosofis yang mendalam. Sawang sinawang memiliki pesan mengenai cara mensyukuri hidup yang dijalani dengan melihat kehidupan orang lain. Kerap kali rasa iri timbul saat melihat pencapaian-pencapaian yang dilalui orang lain membuat seseorang merasa bahwa hidup kita ini tidak berarti Apalagi bagi mahasiswa semester akhir seperti saya dan beberapa dari kalian, melihat keberhasilan orang lain bukannya turut bahagia malah berakhir dengan membanding-bandingkan. Hal ini tentunya terjadi karena umumnya membicarakan keberhasilan seseorang lebih mudah jika dilihat dari sudut pandang diri sendiri, terlepas dari ketidaktahuan usaha dan kerja keras apa yang telah sosial disebut-sebut menjadi ajang sawang sinawang dalam era modern ini. Media sosial juga kerap menjadi tempat bagi orang-orang untuk membanding-bandingkan diri mereka dengan orang lain. Padahal yang terlihat di media sosial belum tentu seindah dan senyata dengan yang sebenarnya terjadi di kehidupan aslinya. Namun faktanya, disadari atau tidak media sosial tak ubahnya sebuah buku diary yang dapat dilihat oleh berbagai orang. Mulai dari mengunggah foto makanan, menampilkan model pakaian terbaru atau menginfokan kegiatan apa yang sedang dilakukan. Tentu saja tidak ada peraturan yang melarang hal tersebut, apalagi di era media sosial kebutuhan eksistensi sudah dianggap manusiawi. Selain eksistensi, sebagian generasi milenial juga menggangap hal-hal tersebut sebagai bentuk penghargaan atas pencapaian yang telah didapatkan bukan pamer loh ya, jadi wajar jika seseorang memposting hal-hal tersebut dengan alasan sebagai reward atas kerja keras yang telah dilakukannya. Bagi orang yang melihat kelebihan dan pencapaian orang lain dari segi positif, kelebihan dan pencapaian orang lain akan membuatnya lebih termotivasi dan membuatnya semakin terpacu untuk menjadi lebih baik lagi. Selain itu, mereka juga akan beranggapan bahwa keberhasilan orang lain bukanlah suatu ancaman bagi dirinya. Misalnya beberapa tokoh sukses yang menceritakan proses panjangnya yang penuh rintangan hingga puncaknya dimana ia bisa di sebut sukses dan bisa mengispirasi orang lain. Namun lain cerita jika seseorang melihat keberhasilan orang lain dengan impuls negatif, belum lagi suasana batin yang sedang terpuruk. Akibatnya justru akan timbul rasa iri, dengki dan merasa hidup tidak adil, yang pastinya hal tersebut memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan mental seseorang. Contoh dari sawang sinawang ini misalnya jika ada seseorang yang bergelimang harta tetapi keluarganya berantakan, sedangkan tetangganya adalah orang berpenghasilan sedikit namun memiliki keluarga yang harmonis. Dilihat dari sini apakah orang kaya tersebut hidup bahagia ? belum tentu, karena bisa saja orang kaya tersebut menginginkan keluarga harmonis seperti tetangganya itu. Contoh lainnya, jika seorang pelajar menganggap temannya sebagai beban mental karena temannya merupakan mahasiswa dari suatu perguruan tinggi ternama, sedangkan dirinya hanya bisa masuk perguruan tinggi biasa hingga ia selalu dibanding-bandingkan dengan temannya. Jika dilihat sekilas, temannya yang masuk perguruan tinggi ternama terkesan lebih beruntung dibandingkan dengan dirinya, namun jika dilihat dari sisi lain, ternyata perguruan tinggi ternama perlu biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan perguruan tinggi biasa. Hingga untuk membiayainya, orang tua rela menjual berbagai macam aset harta yang dimilikinya. Sedangkan bagi ia yang tidak memerlukan biaya yang relatif mahal untuk kuliahnya, secara tidak lagsung ia justru dapat membantu perekonomian orang tuanya karena biaya kuliah yang lebih di titik inilah, hakikat sawang sinawang mencapai puncaknya. Melihat keadaan orang lain dari satu sisi, padahal hanya dengan melihat satu sisi saja tidak dapat menggambarkan secara utuh situasi yang sebenarnya. Terlebih lagi ungkapan sawang sinawang dalam bahasa Jawa dapat memiliki nilai positif, ketika didasari sikap bersangka baik pada orang lain. Bahwa kita tidak baik cepat-cepat menilai dan menghakimi orang lain hanya berdasar kesan dan penglihatan, tetapi kita juga tidak dibenarkan menyelidiki dan serba ingin tahu tentang kehidupan pribadi memandang orang lain dan dipandang orang lain sering ditemui dalam kehidupan atau bahkan anda yang mengalami. Tahukah anda mengapa hidup mulai terasa tidak adil ? tentu saja hal itu terjadi karena anggapan tersebut dimulai dari membandingkan kehidupan satu sama lain. Sementara itu, membandingkan adalah aktivitas tanpa garis akhir, masalah dimana rumput tetangga nampak lebih hijau muncul ketika seseorang lupa tentang rasa syukur. Namun yang sering kita lupa dan menjadikan kita lupa akan rasa syukur adalah boleh jadi kehidupan yang selama ini kita keluh kesahkan mungkin adalah kehidupan yang orang lain impikan. Lihat Humaniora Selengkapnya Kami tidak menemukan peribahasa di database kami dengan kata sawang-sinawang. Semua Peribahasa dengan kata sawang-sinawang, selalu ada di situs JagoKata. Kami beri peribahasa dan arti untuk seribuan peribahasa.. Lihat arti dan definisi di jagokata. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sebagaimana kita memaknai kehidupan, seperti itulah kita menjalaninya. Kali ini saya ingin menyampaikan tentang sebuah filosofi Jawa. Dalam filosofi Jawa ada sebuah ungkapan yaitu “Sejatine urip kuwi mung sawang sinawang” yang artinya kurang lebih yaitu “Hakekat hidup itu hanyalah persoalan bagaimana seseorang memandang/melihat sebuah kehidupan".Begitu sederhana, namun memiliki kedalaman makna, itulah filosofi Jawa. Persoalan “melihat orang lain” dan “dilihat orang lain”ternyata amat sering kita jumpai bahkan kita alami sendiri. Bahwa terkadang dalam kehidupan ini, “bayangan dari kenyataan” merupakan sesuatu yang bisa/ingin diterima pikiran kita, sementara kenyataan yang didapat kadang sama sekali berbeda atau bahkan tak pernah kita tahu. Tahu kenapa hidup kita mulai tidak enak? Karena kita mulai memandingkan hidup kita dengan hidup orang lain. Membandingkan apa yang mereka punya, sementara kita tidak. Terselip rasa iri akan jalan mereka yang lurus, sedang jalan kita berputar-putar penuh liku. Menginginkan perjuangan mereka yang begitu mudah, sedang perjuangan kita begitu sulit hingga seringkali diri merasa payah. Yahh…Membandingkan adalah aktivitas tanpa akhir. Tersebab itulah kita lupa tentang hakikat halnya Aisyah ra yang pernah “menyawang” akan nikmatnya hidup Sang Suami, Rasulullah SAW. Namun, pada akhirnya ia terheran tatkala beliau Rasulullah saw sedang mengerjakan sholat tahajud sampai membuat kaki Rasulullah bengkak sebab berdiri terlalu lama. Aisyah melihat hal tersebut dan berkata kepada Nabi,“Wahai Rasul, mengapa engkau selalu melakukan ini di malam hari, sedangkan hal ini bukanlah suatu kewajiban? Dan juga, bukankah semua dosa-dosamu baik yang akan datang ataupun dosa yang telah lalu akan diampuni oleh Allah?”Rasulullah Nabi Muhammad Saw. pun tersenyum dan beliau berkata,“Apakah salah apabila aku ingin menjadi Hamba Allah yang bersyukur?”Syukur, apakah kita sudah benar-benar meresapinya dengan baik? 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya